PMI Manufaktur Global Turun pada Desember 2022, Apa yang Terjadi di 2023?

Data mobilitas personel rantai pasokan global dan permukaan sosial dalam tiga tahun terakhir telah berulang kali berfluktuasi akibat dampak virus corona baru, sehingga memberikan tekanan besar pada pertumbuhan permintaan di negara-negara di seluruh dunia.Federasi Logistik dan Pembelian Tiongkok (CFLP) dan Pusat Survei Industri Jasa Biro Statistik Nasional (NBS) merilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Tiongkok sebesar 48,6% pada Desember 2022, turun 0,1 poin persentase dari sebelumnya bulan, menurun selama tiga bulan berturut-turut, titik terendah sejak tahun 2022.

Sektor manufaktur global mempertahankan tingkat pertumbuhan yang stabil pada paruh pertama tahun 2022, sementara paruh kedua tahun ini menunjukkan tren penurunan dan laju penurunan semakin cepat.Penurunan ekonomi sebesar 4 poin persentase pada paruh pertama tahun ini menunjukkan semakin besarnya tekanan penurunan, sehingga ekspektasi pertumbuhan ekonomi dunia terus direvisi ke bawah.Meskipun semua pihak di dunia mempunyai perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia yang berbeda-beda, namun secara umum pertumbuhan ekonomi dunia diyakini akan terus melambat pada tahun 2023.

Berdasarkan analisis yang relevan, tren penurunan ini kemungkinan besar berasal dari guncangan pasar eksternal dan merupakan fenomena jangka pendek dalam operasi ekonomi, dan tidak berkelanjutan untuk jangka waktu yang lama.Dari kondisi studi puncak epidemi di seluruh dunia dan penerapan kebijakan optimalisasi Tiongkok terkait virus corona baru secara bertahap, perekonomian Tiongkok berjalan pada jalur normal dan permintaan domestik akan terus pulih dan berkembang, yang pada gilirannya akan mendorong perluasan sektor manufaktur, melancarkan perdagangan luar negeri dan meningkatkan momentum pemulihan ekonomi.Tiongkok diperkirakan akan memiliki dasar yang baik untuk melakukan pemulihan pada tahun 2023 dan akan menunjukkan tren peningkatan yang stabil secara keseluruhan.